Desi Oktafiani
Fanny Hidayati
4EB04
BAB
I
Pendahuluan
Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam
masyarakat. Sebagai cabang dari ilmu ekonomi, akuntansi menyediakan informasi
mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi
sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang
dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, maka sumber daya yang terbatas itu
dapat dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sumber daya menjadi
kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat.
Sudut
Pandang Sejarah
Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) yang umumnya
dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yang kita ketahui hari ini,
berawal dari negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangan
didorong oleh pertumbuhan perdagangan Internasional di Italia Utara selama masa
akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam
mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “ Pembukuan ala Italia “ kemudian
beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok
Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf bisnis di Belanda
mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di
Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan
dan akuntabilitas pemerintah.
Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang
tidak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan
mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan
kolonial mereka yang akan di periksa ulang dan diverifikasi. Tumbuhnya
masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Praktik akuntansi
Inggris menyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Serikat, tetapi juga di
seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
Sudut
Pandang Kontemporer
Pengendalian nasional
terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi
terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir,
sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Pertumbuhan
dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis internasional
secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Ketika di masa lalu
perdagangan jasa biasanya kalah penting jika dibandingkan dengan perdagangan
barang. Saat ini perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan
dan berkembang dengan tingkah yang lebih cepat daripada perdagangan barang.
Tren ekspor dan impor saat ini menurut wilayah dan beberapa perekonomian
terpilih.
Topik akuntansi yang
utama berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk
transaksi dalam mata uang asing.
Saat ini, bisnis internaisonal
melebihi perdagangan luar negeri dan meningkatkan asosiasi dengan investasi
asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di
luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan,
atau aliansi strategis. Terlihat jelas dari Negara-negara berkembang sejak awal
tahun 1990-an sehingga menunjukkan bahwa MNC makin menyadari bahwa negara-negara
tuan rumah ini (host countries) menjadi lokasi investasi yang menarik.
Inovasi
Keuangan
Manajemen risiko telah
menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Dengan
deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan,
kerentanan dalam harga komoditas, valuta asing, kredit, dan ekuitas menjadi hal
yang biasa dewasa ini. Hal ini memacu tujuan aktivitas perusahaan dalam
mengidentifikasikan risiko yang mereka hadapi berasal dari kerentanan tersebut,
memutuskan risiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi
manajemen risiko yang dijalankan.
Kompetisi
Global
Faktor lain yang terus
menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena
kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking),
suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang
memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang
kini melampaui batas-batas nasional.
Dalam penentuan acuan
terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan
bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan.
Merger
dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Seiring dengan berlanjutnya
tren global atas konsolidasi industri, berita mengenai merger dan akuisisi
internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya
diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi
memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka
yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan..
Perbedaan antara
pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding
dengan pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.
Internasionalisasi
Pasar Modal
Faktor yang mungkin
banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di
kalangan eksekutif perusahaan, investor, regular pasar, pembuat standar
akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal
seluruh dunia. Data statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas
batas negara telah melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak
tahun 1990. Nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari
empat kali lipat dalam periode yang sama, dan saat ini telah melampaui nilai
lebih dari 1,5 triliun dolar. Obligasi (surat utang), pinjaman modal perusahaan
dan prasarana utang lainnya, semua ini telah melonjak nilai secara dramatis
sejak tahun 1990. Bank investasi Russel, Greenwich Associates, Morgan Stanley,
Merrill Lynch, dan Grail Partners, semuanya telah memperkirakan bahwa investasi
perlindungan dana retail secara mendunia akan mengalami kenaikan hingga 2,5
triliun dolar pada tahun 2010.
Dengan makin
terintegrasinya pasar kuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam
jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh dunia.
Tiga wilayah dengan
pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia-Pasifik, dan Eropa,
termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah.
Amerika
Ekonomi AS dan pasar
sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik
NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal
kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham
asing (di luar Bursa Efek London-LSE), jumlah perusahaan domestik yang
mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
Kapitalisasi pasar di Amerika dalam persentase terhadap total global berada
pada posisi 47,5 persen pada awal tahun 2006.
Eropa
Barat
Eropa adalah wilayah
para ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan.
Faktor terkait di Eropa Kontinental adalah perusahaan perlahan menuju orientasi
ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika
Utara.
Pasar ekuitas Eropa
akan terus tumbuh. Reformasi pensiun, sebagai satu contoh, telah menimbulkan
permintaan baru terhadap kesempatan investasi. Arus ekuitas lintas batas
meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas,
sebagian karena akuitas merupakan investasi yang menguntungkan. Kelahiran mata
uang Euro telah memicu timbulnya merger lintas batas, yang diperkirakan akan
terus berlanjut.
Asia
Hingga akhir-akhir ini,
banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua
terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) sebagai perekonomian global utama dan negara-negara
“Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.
Beberapa pengkritik
berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan dan standar auditing di
Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah.
Beberapa pemerintah negara di Asia secara periodik mereka akan melakukan
investasi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan manipulasi
pasar bukanlah hal yang tidak umum.
Namun demikian, prospek
pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar
sebagai persentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di
Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar
utama Eropa.
Pencatatan
dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Bukti menunjukkan bahwa
perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-batas di Eropa
untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap
produk mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya
negara-negara dimana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan/atau
pelanggan utama.
Regulator nasional dan
bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume
perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk
menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Oleh karena pasar
modal menjadi makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para
penerbit asing.
BAB
2
Perkembangan
dan Klasifikasi
Akuntansi harus memberikan
respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang harus berubah dan
mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalam
lingkungan operasinya. Pada awalnya, akuntansi tidak lebih dari sistem
pencatatan untuk jasa perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak. Sistem
pencatatan berpasangan kemudian dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah
perusahaan dagang. Timbulnya perusahaan modern mendorong pelaporan keuangan dan
auditing secara periodik.
Akuntansi telah memperluas
lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi
yang makin berkembang ke dalam sistem dan prosedurnya.
Perkembangan
Standar dan praktik
akuntansi di setiap negara merupakan hasil dari interaksi yang komplek di antara
faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya. Faktor-faktor yang
memengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan
akuntansi antar-bangsa.
Tujuan faktor pertama berupa
ekonomi, sejarah sosial dan/atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering
disebut oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya
(faktor kedelapan berikut ini) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih
lanjut.
1. Sumber Pendanaan.
Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depan dan risiko terkait.
2. Sistem Hukum. Sistem
hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar : kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus).
Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dan kode Napoleon.
Negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum
merupakan satu kelompok lembaga yang
mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi
merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana. Di negara-negara yang menganut
kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Tentu saja, terdapat
hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila
dibandingkan dengan sistem kodifikasi hukum. Hal ini mendorong usaha coba-coba
dari memungkinkan penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum
Inggris. Kebanyakan negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh
organisasi profesional sektor swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi
menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kodifikasi hukum (kode hukum) akuntansi
cenderung terpaku pada bentuk (formal) legalnya saja, sementara hukum akuntansi
yang lebih umum cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya.
3. Perpajakan. Di
kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
megklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak
akuntansi adalah sama.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi. Ide dan teknologi
akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis.
Sistem pencatatan berpasangan (double-entry)
yang berawal di Itali pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di
Eropa bersama dengan gagasan-gagasan pembaruan (renaissance) lainnya.
5. Inflasi. Inflasi
mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebih terhadap
nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan
peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi. Faktor ini
memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama.
7.
Tingkat
Pendidikan. Standar dan praktik
akuntansi yang sangat rumit (sophisticated),
akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Contoh
pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan
berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya.
8. Budaya. Di
sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat.
Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social): (1)
Individualisme, (2) Jarak kekuasaan, (3) Penghindaran Ketidakpastian, dan (4)
Maskulinitas. Analisis yang dilakukannya didasarkan kepada data yang berasal
dari para karyawan sebuah perusahaan multinasional besar dari AS yang
beroperasi di 40 negara yang berbeda.
Berdasarkan hasil
analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya
dan akuntansi. Empat dimensi nilai akuntansi yang memengaruhi praktik pelaporan
keuangan suatu negara, yaitu :
1. Profesionalisme
versus ketetapan wajib pengendalian:
Preferensi terhadap
pertimbangan professional yang independen merupakan hal yang konsisten dengan
preferensi atas kerangka sosial yang terkait secara longgar di mana lebih
banyak penekanan terhadap kebebasan, kepercayaan dalam bermain secara adil, dan
aturan sedikit mungkin di mana pertimbangan professional yang berbeda-beda
cenderung lebih mudah untuk ditoleransi
2. Keseragaman
versus fleksibilitas:
Preferensi terhadap
keseragaman bersifat konsisten dengan preferensi terhadap penghindaran
ketidakpastian kuat yang menimbulkan
perhatian terhadap hukum dn aturan dan kode etik yang kaku, kebutuhan
terhadap aturan dan regulasi tertulis, penghormatan terhadap kesesuian dan
pencarian kebenaran dan nilai yang absolut dan utama.
3.
Konservatisme versus optimisme:
Preferensi terhadap
ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal yang konsisten dengan
penghindaran ketidakpastian yang kuat, berasal dari perhatian terhadap keamanan
dan kebutuhan yang dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang hati-hati
untuk menangani ketidakpastian peristiwa masa depan
4.
Kerahasian versus transparansi:
Preferensi terhadap
kerahasiaan merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian
yang kuat dan timbul dari kebutuhan untuk membatasi pengungkapan informasi
dengan maksud untuk menghindari terjadinya konflik dan kompetisi dan untuk
mempertahankan keamanan...
Klasifikasi
Klasifikasi akuntansi
internasional dapat dilakukan dalam dua kategori: dengan pertimbangan dan
secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan,
intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik
untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Empat
Pendekatan Terhadap Pengembangan Akuntansi
Klasifikasi awal yang
dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an.
Mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara
Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar. (1) Pendekatan makroekonomi,
praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan
makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin
kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasi kegiatan mereka
dengan kebijakan nasional.. (2) Pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang
dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus
mempertahankan modal fisik yang dimiliki.. (3) Pendekatan disiplin independen,
akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan
dasar perlahan-lahan dari petimbangan, coba-coba, dan kesalahan. (4) Pendekatan
yang seragam, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali
administrative oleh pemerintah pusat.
Sistem
Hukum: Akuntansi Hukum Umum Versus Kodifikasi Hukum
Pandangan ini telah
mendominasi pemikiran akuntansi selama kurang lebih 25 tahun terakhir. (1)
Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi
terhadap “penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan
antara akuntansi keuangan dan pajak.
Karakter akuntansi
memaralelkan hal yang disebut sebagai model “pemegang saham” dan “pihak
berkepentingan” tata kelola perusahaan dalam negara hukum umum dan kodifikasi
hukum. Hukum melindungi investor luar dan secara hukum sangat ditegakkan. Oleh
karena investor memiliki posisi wajar terhadap perusahaan, terhadap permintaan
akan informasi akuntansi yang mencerminkan kinerja operasi dan posisi keuangan
dengan akurat.
Sistem Praktik:
Akuntansi Penyajian Wajar Versus Kepatuhan Hukum
Banyak perbedaan
akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat beberapa
alasan untuk hal ini. (1) Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa
semakin berkembang di seluruh dunia. (2) Pelaporan kauangan ganda kini menjadi
hal yang umum. Dengan kata lain, niscaya untuk membedakan antara praktik
akuntansi di tingkat nasional dengan praktik di tingkat trans-nasional. (3)
Beberapa negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan
Jepang, mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari
pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang professional dan independen.
Pembedaan antara
penyajian wajar dan kesesuaian hukum
menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi,
seperti: (1) depresiasi, dimana beban ditemukan berdasarkan penurunan kegunaan
suatu aset selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang
ditentukan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum), (2) sewa guna usaha yang
memiliki substansi pembelian aset tetap (properti) diperlakukan seperti sewa
operasi yang biasa (kepatuhan hukum); dan (3) pensiun dengan biaya yang diakui
pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau di bebankan menurut
dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).
BAB
3
Akuntansi
Komaparatif: Eropa
Pelaporan keuangan pada
prinsip-prinsip akuntansi berlaku umum (GAAP) negara tersebut juga dibahas. Hal
tersebut karena banyak perusahaan yang tidak terpengaruh oleh gerakan
pemusatan. Sebagai contoh, sekitar 7.000 hingga 8.000 perusahaan Eropa yang
terdaftar sekarang harus mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi mereka yang
sesuai IFRS. Akan tetapi, sekitar 3 juta perusahaan Eropa yang tidak terdaftar
tidak terpengaruh secara langsung oleh persyaratan IFRS. Walaupun standar pelaporan keuangan dan praktiknya
terpusat bagi banyak perusahaan di seluruh dunia, tetap ada perbedaan bagi
banyak perusahaan lain.
Lima anggota Uni Eropa
(EU): Republik Ceko, Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris, Prancis, Jerman,
dan Belanda merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic Community) ketika
organisasi tersebut didirikan pada tahun 1957. Inggris bergabung pada tahun
1973. Keempat negara ini memiliki ekonomi yang berkembang pesat dan merupakan
rumah bagi banyak perusahaan multinasional terbesar dunia. Keempat negara
tersebut merupakan beberapa pendiri International Accounting Standards
Committee (sekarang lebih dikenal dengan International Accounting Standards
Board, atau IASB), dan memiliki peranan penting dalam mengatur agendanya, Republik
Ceko merupakan sebuah negara dengan perekonomian yang “berkembang”.
Perkembangan akuntansi di negara tersebut merupakan gambaran dari negara-negara
lain dalam blok Soviet, Republik Ceko bergabung dalam Uni Eropa pada tahun
2004.
BEBERAPA
PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
Standar akuntansi
merupakan regulasi atau peraturan yang mengatur pengolahan laporan keuangan.
Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar
akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Sedikitnya ada tiga alasan
untuk hal ini. Pertama, banyak negara
hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau
tidak efektif. Kedua, perusahaan
bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang
diharuskan. Ketiga, beberapa negara
mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal
tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan
lebih baik. Audit menambahkan kredibilitas pada laporan keuangan.
IFRS
DALAM UNI EROPA
Pada tahun 2002, Uni
Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni
Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam
laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005.
Untuk memahami
akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan
akuntansi setempat. Sebagai contoh, perusahaan tersebut bisa saja menganggap
IFRS tidak sesuai atau terlalu rumit untuk kebutuhan mereka. Sehingga, kami
memberikan sebuah tinjauan tentang IFRS dalam bagian ini.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan IFRS
terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan
ekuitas dan catatan penjelasan, ungkapan catatan harus mencakup:
·
Kebijakan akuntansi yang diikuti
· Penilaian yang dibuat oleh manajemen
dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
·
Akuntansi utama mengenai masa depan dan
sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi
Patokan
Akuntansi
Dalam IFRS, semua
kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelanjaan. Goodwill merupakan perbedaan
antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari aset cabang,
kewajiban, dan kewajiban bersyarat. Goodwill yang negatif harus segera diakui
dalam pendapatan..
Mata uang fungsional
merupakan lingkungan ekonomi utama di mana entitas asing tersebut beroperasi.
Mata uang tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang digunakan oleh
perusahaan induk untuk menyusun laporan keuanngannya atau mata uang yang
berbeda, mata uang asing. (a) jika entitas asing memiliki mata uang fungsional
yang berbeda dari mata uang dalam laporan perusahaan induk, maka laporan
keuangannya akan ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang ada dengan
penyesuaian hasil transaksi yang dicakup dalam ekuitas pemegang saham. (b) jika
entitas asing memiliki mata uang fungsional yang sama dengan mata uang laporan
perusahaan induk, laporan keuangan ditranslasikan sebagai berikut:
Tingkat akhir tahun untuk artikel
moneter
·
Tingkat bursa berdasarkan tanggal
transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai perolehan
·
Tingkat bursa berdasarkan tanggal
penilaian untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai wajar
jika entitas asing
memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi dengan inflasi yang sangat
tinggi, laporan keuangannya pertama kali diulangi untuk efek inflasi,
selanjutnya ditranslasikan dengan
menggunakan metode tarif yang telah dijelaskan sebelumnya.
Jika metode harga pasar
yang digunakan, revaluasi (penilaian kembali asset tetap) harus digunakan
secara terartur dan semua barang dari kelas tertentu harus dinilai kembali.
Depresiasi dibebankan secara sistematis atas umur penggunaan aset, menggambarkan
pola pemakaian manfaat. Biaya pengembangan dikapitalisasi setelah kelayakan
teknis dan komersial dari produk atau jasa telah ditentukan. FIFO dan beban
rata-rata merupakan dasar biaya yang sesuai menurut IFRS, tapi LIFO tidak.
SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
Prancis
Prancis merupakan
penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri Ekonomi
Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi nasional)
formal yang pertama pada September 1947. Revisi selanjutnya dari ketentuan
tersebut dibuat pada tahun 1982 di bawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan
tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan
selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan Comptable General
berisi:
·
Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi
keuangan
·
Definisi aset, utang, ekuitas pemegang
saham, pendapatan, dan pengeluaran
·
Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
·
Daftar akun, persyaratan penggunaannya,
dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandardisasi
·
Contoh laporan keuangan dan aturan
presentasinya
Regulasi
dan Perlaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan
besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:
1.
Counseil National de la Comptabilite,
atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.
Comite de la Reglementation
Comptabilite, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.
Autorite des Marches Financiers, atau
AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.
Ordre des Experts- Comptabilite, atau
OEC (Institut Akuntansi Publik)
5.
Compagnie Nationale des Commissaires aux
Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor)
CNC terdiri atas 58
anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan atasan, persatuan
dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya.
Laporan
Keuangan
Perusahaan Prancis
harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan atas laporan keuangan
4.
Laporan direktur
5.
Laporan auditor
Laporan keuangan dari
semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran
tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan
sebuah laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis. Namun, CNC
merekomendasikan sebuah laporan arus kas, dan hampir semua perusahaan besar
Prancis menyertakannya. Perusahaan pribadi dan laporan gabungan sama-sama
diwajibkan, tapi kelompok usaha kecil dibebaskan dari persyaratan gabungan.
Code de Commerce memperbolehkan adanya laporan keuangan yang disederhanakan
bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.
Fitur signifikan dalam
laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang
ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut:
· Penjelasan pengukuran aturan yang
digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
·
Perlakuan akuntansi untuk barang dengan
mata uang asing
·
Laporan perubahan dalam aset tetap dan
depresiasinya
·
Rincian provisi
·
Rincian setiap revaluasi
·
Laporan utang dan piutang menurut
waktunya
·
Daftar anak perusahaan dan pembagian
saham
·
Jumlah tanggungan pensiun dan
kepentingan pengunduran diri lainnya
·
Rincian pengaruh pajak pada laporan
keuangan
·
Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan
menurut kategorinya
·
Analisis perputaran menurut aktivitas
dan secara geografis
Laporan keuangan dari
perusahaan komersial harus diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban
terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan
yang terdaftar harus memberikan laporan sementara perenam bulan dan, dimulai
pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal yang
lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:
·
Pemakaian air, bahan baku, dan energi,
dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi
·
Aktivitas untuk mengurangi polusi di
udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya
·
Jumlah penyisihan untuk risiko terkait
lingkungan
Undang-undang Prancis
juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau
mengurangi akibatnya). Maka, perusahaan-perusahaan yang lebih besar
mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus kas, laporan peubahan posisi keuangan
atau laporan arus kas, laporan estimasi laba rugi, dan sebuah rencana bisnis.
Jerman
Iklim akuntansi Jerman
terus berubah semenjak akhir Perang Dunia II. Commercial Code menetapkan beragam prinsip tentang “pembukuan yang
rapi”, dan audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang.
Pada awal tahun
1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan perintah penyelarasannya di mana
Negara-negara anggotanya diwajibkan untuk menggabungkan diri dengan undang-undang
nasionalnya. Legislasi ini sangat luar biasa karena (1) menggabungkan semua
persyaratan akuntansi, laporan keuangan, pengungkapan, dan audit Jerman ke
dalam satu undang-undang; (2) undang-undang tunggal ini ditetapkan menjadi buku ketiga dari German Commercial Code (HGB), sehingga bisa diterapkan untuk semua
entitas bisnis, dari kemitraan terbatas hingga perusahaan pribadi dan publik;
dan (3) peraturan ini sebagian besar didasarkan pada konsep dan praktik Eropa.
Karakteristik dasar
ketiga dari akuntansi Jerman adalah ketergantungan pada keputusan undang-undang
dan pengadilan. Untuk memahami akuntansi Jerman, seseorang harus melihat pada
HGB dan bentuk keputusan hakim.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Sebuah tahun 1998,
Jerman tidak memiliki fungsi penyusunan standar akuntansi keuangan, karena
hanya dipahami oleh negara-negara yang berbahasa Inggris. Konsultasi yang sama
diberikan oleh Frankfurt Stock Exchange, persatuan dagang Jerman, dan akademik
akuntansi. Undang-undang tahun 1998 tentang kendali dan transparansi (disingkat
KonTrag) memperkenalkan persyaratan bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan
susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
· Mengembangkan rekomendasi untuk
penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan gabungan
·
Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai
standar akuntansi yang baru
·
Mewakili Jerman dalam organisasi
akuntansi internasional seperti IASB
German Accounting
Standards Committee (GASC), atau dalam bahasa Jerman Deutsches Rechnungslegungs
Standards Committee (DRSC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya
diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyusun standar Jerman.
GASC mengawasi German
Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan pekerjaan teknis dan
mengeluarkan standar akuntansi. Kelompok kerja dibentuk untuk menguji dan
membuat rekomendasi atas masalah sebelum mencapai dewan.
Laporan
Keuangan
Undang-undang Jerman
menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang berbeda
bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk organisasi bisnisnya.
Ada tiga kelas ukuran usaha-kecil, menengah, besar ditentukan berdasarkan total
neraca, total penjualan tahunan, dan jumlah pegawai. Undang-undang menetapkan
isi dan format laporan keuangan, yang mencakup hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan
4.
Laporan manajemen
5.
Laporan auditor
Perusahaan-perusahaan
kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah
neraca singkat. Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah juga memiliki persyaratan
pengungkapan yang lebih sedikit untuk catatan mereka. Laporan arus kas dan
laporan perubahan ekuitas pemilik diharuskan untuk laporan keuangan gabungan
tapi tidak untuk laporan perusahaan pribadi.
Untuk tujuan
penggabungan, semua perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan
prinsip-prinsip akuntansi dan valuasi yang sama. Namun, tidak harus sama
seperti yang digunakan dalam laporan perusahaan pribadi. Akun gabungan bukan
merupakan dasar baik bagi perpajakan maupun bagi pembagian keuntungan.
Semua perusahaan, bukan
hanya yang terdaftar, bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan
gabungan mereka. Namun, laporan keuangan perusahaan pribadi harus mengikuti
persyaratan HGB.
Republik
Ceko
Setelah tahun 1989,
Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pasar. Pemerintah mengubah
susunan hukum dan administratifnya untuk merangsang ekonomi dan menarik
investasi asing. Kendali harga dinaikkan. Akuntansi diarahkan ke gaya barat,
kali ini menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union
Directives.
Sebuah elemen penting
dari lelangan tersebut adalah adanya sistem kupon voucher yang memungkinkan penduduk Ceko yang telah dewasa untuk
membeli voucher investasi dengan
harga tertentu. Voucher- voucher
tersebut digunakan untuk membeli saham dari perusahaan industry besar yang baru
diprivatisasikan. Namun, banyak warga Ceko, yang tidak memiliki pengalaman
sebagai pemegang saham, menjual saham mereka kepada bank investasi yang
dimiliki oleh bank-bank tersebut, yang berakhir dengan kepemilikan perusahaan
yang sama di mana mereka menanamkan modalnya.
Regulasi
dan Pelaksanan Akuntansi
Accounting
act, yang menentukan persyaratan untuk akuntansi,
dikeluarkan pada tahun 1991 dan mulai efektif pada 1 januari 1993. Berdasarkan
pada Fourth and Seventh Directives
dari Uni Eropa, undang-undang tersebut menetapkan penggunaan daftar perkiraan
untuk pembukuan catatan dan penyusunan laporan keuangan. Hal ini berkembang
sangat signifikan dan mulai berpengaruh mulai 1 januari 2002 dan 2004, terutama
untuk mendekatkan akuntansi Ceko dengan IFRS. Dekrit Menteri Keuangan
menetapkan praktik pengukuran dan pengungkapan yang bisa diterima yang harus
diikuti oleh perusahaan. Jadi, akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh Commercial Code, Accounting Act, dan Dekrit
Menteri keuangan.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan harus
bersifat komparatif, terdiri atas:
1.
Neraca
2.
Akun keuntungan dan kerugian (laporan
laba rugi)
3.
Catatan
Belanda
akuntansi Belanda
memberikan beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki undang-undang
akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar
praktik professional yang sangat tinggi. Laporan keuangan dan akuntansi pajak
merupakan dua aktivitas yang terpisah. Inggris dan Amerika Serikat telah
memengaruhi akuntansi Belanda seperti (atau lebih) dari Negara-negara benua
Eropa lainnya.
Akuntansi di Belanda
dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis. Akuntan professional yang sangat
dihormati seringkali merupakan pengajar paruh waktu. Jadi, pemikiran akademis
memiliki pengaruh besar dalam praktik yang berjalan.
Akuntan Belanda juga
mau menerima pemikiran asing. Belanda merupakan penyokong awal dari standar
internasional untuk akuntansi dan laporan keuangan, dan laporan IASB menerima
perhatian besar dalam menentukan praktik yang bisa diterima.
Perusahaan-perusahaan ini telah terdaftar secara internasional sejak tahun
1950-an dan telah dipengaruhi oleh akuntansi luar negeri (khususnya Inggris dan
Amerika Serikat). Namun, pengaruh dari Amsterdam Stock Exchange sangat kecil
karena tidak memberikan banyak modal bisnis baru.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di
Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial
Statements pada tahun 1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program
perubahan yang ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan
untuk menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang akan datang dalam
Uni Eropa. Isi ketentuan undang-undang tahun 1970 adalah:
·
Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan
gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua
artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
·
Laporan keuangan harus disusun
berdasarkan praktik bisnis yang aman (misalnya prinsip-prinsip akuntansi yang bisa
diterima oleh komunitas bisnis)
·
Dasar-dasar untuk penulisan aset dan
utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan
·
Laporan keuangan harus disusun pada
dasar yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam
prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat
·
Informasi keuangan yang komparatif untuk
periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki
yang menyertainya.
Undang-undang tahun
1970 memperkenalkan audit berdasarkan perintah. Undang-undang tersebut juga
menyusun pembentukan Tripartie Accounting
Study Group dan melahirkan Enterprise Chamber. Undang-undang yang
digabungkan dalam undang-undang sipil pada tahun 1975, dikembangkan oleh
legislasi pada tahun 1983 untuk menyesuaikan dengan EU Fourth Directive, dan
selanjutnya dikembangkan lagi pada tahun 1988 untuk menyesuaikan dengan EU Seventh Directive.
Dewan ini diisi oleh
anggota-anggota dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu:
1.
Penyusunan laporan keuangan (para
pegawai)
2.
Pengguna laporan keuangan (perwakilan
serikat dagang dan analis keuangan)
3.
Auditor laporan keuangan
DASB merupakan
organisasi swasta yang didanai oleh bantuan dari komunitas bisnis dan profesi
audit. Aktivitasnya diatur oleh Foundation
for Annual Reporting (FAR). FAR mengangkat anggota DASB dan memastikan
adanya pendanaan yang cukup. Meskipun demikian, satu-satunya aturan akuntansi
yang bisa dilaksanakan secara hukum adalah aturan yang ditetapkan dalam
keputusan laporan keuangan dan akuntansi dari undang-undang sipil Belanda.
Authority for the
Financial Markets (AMF) Belanda mengawasi operasi bursa saham. Salah satu
tanggung jawabnya pada tahun 2006 adalah mengawasi laporan tahunan dan audit
dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Financial Reporting Division
memeriksa laporan keuangan yang disimpan dengan AMF untuk memastikan bahwa
laporan tersebut sesuai dengan standar audit yang bisa diterapkan diikuti
dengan baik. Supervision of Auditors’ Organizations Act tahun 2006 juga
mengizinkan AMF mengawasi profesi audit.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan yang
menurut undang-undang harus disimpan di Belanda, tapi Inggris, Prancis, dan
Jerman juga bisa memakainya, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan
4.
Laporan direktur
5.
Informasi lain yang sudah ditentukan
Inggris
Akuntansi di Inggris
berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons terhadap
kebutuhan dan praktik bisnis. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk
pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth
dan Seventh Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses
penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan akuntansi
Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara pertama di
dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat
ini. Pemikiran akuntansi professional dan praktiknya dikirimkan ke Australia,
Kanada, Amerika Serikat, dan semua bekas jajahan Inggris termasuk Hong Kong,
India, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua sumber utama untuk
standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah undang-undang perusahaan
dan profesi akuntansi. Undang-undang tersebut telah diperbarui, diperluas, dan
digabungkan selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, pada tahun 1981 EU Fourth
Directive diimplementasikan, menambahkan aturan hukum yang menyangkut ketentuan
format, prinsip akuntansi, dan akuntansi dasar. Perusahaan-perusahaan boleh
memilih dari format neraca alternative dan empat format akun laba dan rugi.
Undang-undang tahu 1981 juga menetapkan 5 prinsip akunatnsi dasar:
1.
Pendapatan dan beban disesuaikan dengan
dasar akrual.
2.
Aset dan kewajiban individu dalam setiap
golongan aset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.
Prinsip konservatisme (kehati-hatian)
diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua
kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.
Penerapan kebijakan akuntansi yang
konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5.
Prinsip perusahaan yang terus berjalan
bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Undang-undang tersebut
berisi antara valuta yang luas yang didalamnya akun bisa didasarkan pada harga
perolehan atau biaya sekarang.
Undang-undang ini
menngharuskan adanya penggabungan laporan keuagan, walaupun penggabungan sudah
merupakan praktik standar. Ketentuan hukum merupakan sesuatu yang umum dan
memungkinkan adanya fleksibilitas dalam penerapan antar kasus.
Enam dewan akuntansi di
Kerajaan Inggris berikut ini dihubungkan melalui Consultative Committee of
Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk pada tahun 1970.
1.
The Institute of Chartered Accountants
in England and Wales
2.
The Institute of Chartered Accountants
in Ireland
3.
The Institute of Chartered Accountants
in Scotland
4.
The Association of Chartered Certified
Accountants
5.
The Chartered Institute of Management
Accountants
6.
The Chartered Institute of Public
Finance and Accountancy
Susunan standar Inggris
berkembang mulai dari rfekomendasi pada prinsip-prinsip akuntansi hingga pada
bentuk Accounting Standards Steering Committee pada tahun 1970, yang
selanjutnya berganti nama menjadi Accounting Standards Committee (ASC). ASC
meresmikan Statements on Standards Accounting Practice (SSAPs). SSAPs
dikeluarkan dan dilaksanakan oleh enam dewan akuntansi, yang semuanya bisa
memveto standar tersbut.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan
Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya
mencakup:
1.
Laporan direktur
2.
Akun laba dan rugi serta neraca
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.
Laporan kebijakan akuntansi
6.
Catatan yang direferensikan dalam
laporan keuangan
7.
Laporan auditor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar